Ya, judul di atas menggelitik saya untuk menulis dan mengamati tingkah manusia, Jika dilihat banyak sekali manusia yang gengsi di dalam kehidupan ini. Manusia terjebak pada "Penilaian BAIK Orang lain" kepada dirinya. Jika kita runtut, disaat kita kecil dengan bebas kita berekspresi, dengan bebas kita bergaul, dengan bebas kita tertawa, dengan bebas kita jajan dan lain lain. Akan tetapi disaat kita beranjak dewasa mulailah BEBAN itu muncul, muncul karena ulah diri kita sendiri. Kita melekat pada penilaian orang lain, kita melekat pada brand pakaian , brand kendaraan, dsb. Kita membuat standar hidup yang standar itu bukan untuk kebaikan melainkan hanya untuk gengsi. Sebagai contoh dulu kita terbiasa untuk naik angkutan umum tanpa terbebani, tapi setelah kita sudah mulai bekerja kita terbebani apabila naik angkot. Kita merasa MALU dan takut kepada penilaian rendah orang lain untuk diri kita, kita menjadi terbebani jika naik angkot, dan masih banyak lagi contoh yang lain. Yang jadi pertanyaan disini , Mengapa kita malu, sedangkan dahulu kita tidak malu? Mengapa kita harus terpaku pada penilaian orang lain sedangkan dulu kita bisa dengan bebas berekspresi?
Jadi dari manakah BEBAN itu berasal? Yup, benar sekali, beban hidup atau gengsi itu berasal bukan dari orang lain, melainkan dari diri kita sendiri hanya karena untuk mengejar PENILAIAN ORANG LAIN untuk DIRI KITA padahal HIDUP BUKAN UNTUK DINILAI DAN DI PUJUI, MELAINKAN HIDUP UNTUK BERBAKTI DAN MENJADI MANFAAT. (BMW)
Jadi dari manakah BEBAN itu berasal? Yup, benar sekali, beban hidup atau gengsi itu berasal bukan dari orang lain, melainkan dari diri kita sendiri hanya karena untuk mengejar PENILAIAN ORANG LAIN untuk DIRI KITA padahal HIDUP BUKAN UNTUK DINILAI DAN DI PUJUI, MELAINKAN HIDUP UNTUK BERBAKTI DAN MENJADI MANFAAT. (BMW)
Comments
Post a Comment