"Kau ulurkan tangan rapuhmu memberikan restu. Kauberikan
senyum penuh kesabaran. Tak pernah sekalipun kau bedakan antara yang kurang dan
yang lebih. Meskipun sudah banyak telah kau berikan selama ini, namun kata
terimakasih selalu kudengar ketika kuberikan sedikit yang kupunya. Betapa ingin
kuselami kehidupan yang telah kau pelajari, hingga imanmu penuh tanpa keraguan.
Semoga dari iman yang masih rapuh ini, sebaris doa kupanjatkan mampu menurunkan
berkah kesehatan dan kedamaian bagimu. Entah mengapa sampai dengan saat ini
masih kuingat nasehat-nasehat sederhanamu, mungkin karena kulihat betapa
setianya engkau memegang janji kehidupanmu kepada Tuhan Alam semesta.
Terimakasih sudah sudi menjadi jalan kelahiranku, akan kugenapi seturut
teladanmu Ibu."(BHA)
Comments
Post a Comment