Bukankah Demikian Semestinya Tuhan ?

"Yang terlahir akan mati, yang diawali pasti akan ada akhir, yang terbit pada saatnya akan terbenam, yang menyala saat tertentu akan padam, semuanya berpasangan. Dan hal itu akan berjalan dari masa ke masa menyertai hukum alam semesta, disaksikan oleh waktu. Jika demikian, setiap detik hadirnya kehidupan sangatlah berharga bukan ? Manfaatkanlah sejenak kehadiran ini, sebagaimana seorang kekasih memejamkan matanya menunggu kecupan sang pujaan hati. Agar saat mata telah terbuka, kesadaran hadir kepada diri kita bahwa kesementaraan apapun, kenyataannya sang waktu selalu memihak kepada manusia yang berpengharapan. Hadirlah saat ini, nikamatilah saat ini dan kenang semampunya kemudian upload dalam doa untuk kekasih tertulus. Bukankah demikian semestinya Tuhan ?"(BHA)

Comments